Hukrim

Bocah Laki-laki 11 Tahun di Dompu Diduga Jadi Korban Aniaya Orang Dewasa

Zona Kasus
, Desember 23, 2024 WAT
Last Updated 2024-12-24T07:01:29Z
Ilustrasi kekerasan terhadap anak. 


Dompu, zonakasus.com - Nasib pilu menimpa, MA, anak laki-laki berusia 11 tahun di Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat menjadi korban kekerasan dari seorang Dewasa hingga sekujur tubuhnya penuh luka dan kesakitan.


Peristiwa pilu dialami bocah itu diduga dilakukan oleh seorang pria dengan inisial M (21) warga Lingkungan Kandai Satu, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu pada Senin (23/12/2024) sore. 


Kasus ini sudah ditangani oleh penyidik Satreskrim Polres Dompu. Selain itu, korban juga sudah melakukan visum evertum, hanya saja keterangan dari pihak kepolisian yang menguatkan perihal itu belum bisa dikonfirmasi karena ada tugas di luar. 


Sementara, Kepala Unit Pelayanan Teknis Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (UPTD-PPPA) DP3A Kabupaten Dompu yang dikonfirmasi media ini bakal melakukan upaya penjangkauan dan melakukan asesme terhadap korban mengingat peristiwa itu tidak ada laporan dari korban. 

Kepala UPT-DPPA Kecamatan Dompu, Utari Rahmiati, S.E. Foto Poris. zonakasus.com.


"Berhubung masalah ini baru kita mendapatkan informasi, maka kami akan melakukan penjangkauan untuk memastikan kondisi korban, sekaligus kami akan melakukan asesmen terhadap korban oleh tenaga psikolog," jelas Kepala UPTD PPA Kecamatan Dompu, Utari Rahmiati, S.E.


"Nanti hasil dari asesmen ini kita mengetahui kebutuhan korban seperti apa, mungkin saja, saat ini korban sedang mengalami trauma yang mendalam, sehingga nanti tenaga psikolog akan membantu untuk memulihkan," sambung Utari. 


Disinggung terkait peristiwa yang menimpa bocah 11 tahun itu saat ini sudah ditangani oleh Satreskrim Polres Dompu, Utari menjelaskan hanya bisa melakukan pendampingan saja. 


"Berhubung masalah ini sudah ditangani oleh pihak kepolisian, kami hanya bisa melakukan pendampingan mulai dari proses pelaporan hingga perkara ini selesai," paparnya lagi. 


Kembali ke awal peristiwa dialami korban, menurut orang tua korban, Marwan, bahwa kajadian itu bermula dari persoalan sepele yang dimana korban naik ke teras rumah terduga pelaku karena takut banjir. 


Merasa kesal akibat kotor teras rumahnya, salah satu teman korban diduga ditempeleng oleh terduga pelaku, kemudian kedua bocah tersebut pergi meninggalkan tempat itu. 


Namun tidak lama kemudian, terduga pelaku mendengar suara pelemparan rumahnya, sehingga terduga pelaku menuduh kedua bocah tersebut dan mengejar mereka. 


Saat itu, korban bersama temannya itu sudah berada di atas mobil puck up milik tetangganya yang kebetulan saat itu banyak teman-teman seusianya. 


"Dia (terduga, red) mengejar mobil pick up yang mereka tumpangi, sehingga didapati dan hanya anak saya yang dipukul, ditendang dan ditarik dari atas mobil itu hingga terjatuh," cerita orang tua korban. 


Karena persoalan itu sudah dilaporkan ke pihak yang berwajib, orang tua korban sangat berharap terhadap Aparat Penegak Hukum (APH) dalam hal ini penyidik Polres Dompu agar dapat diproses sebagaimana aturan yang berlaku. 


"Tadi malam kami sudah melaporkan ke Polres Dompu, dengan harapan, bahwa persoalan yang dialami anak kami dapat diproses supaya kami mendapatkan kejelasan hukum dan kami mendapat hak keadilan," pungkas orang tua korban. [ZK-01]

SepekanMore