Top Menu

FKMDL dan Tokoh Pemuda Desa Lepadi Bakal Boikot Event Pacuan Kuda

Jika tak Ada Kontribusi Bagi Warga Lepadi, FKMDL, Tokoh Pemuda Bakal Boikot Event Pacuan Kuda

Zona Kasus
, April 22, 2024 WAT
Last Updated 2024-04-22T12:29:20Z
Pergelaran Event Pacuan Kuda di Desa Lepadi. Dok. Poris. Zonakasus.com.


Dompu, zonakasus.com - Forum Komunikasi Masyarakat Desa Lepadi (FKMDL) dan tokoh pemuda di Desa Lepadi, Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu menegaskan, bakal memboikot event pacuan kuda kali ini. 


Hal itu dilatarbelakangi oleh ketidak adanya kontribusi nyata bagi warga setempat, terutama para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk meningkatkan taraf ekonomi. 


Selain itu, ketidak adanya kontribusi sebagai hasil Pendapatan Asli Desa (PAD) sehingga akan direalisasikan di setiap mesjid serta ketidak pedulian terhadap kegiatan sosial kepemudaan di desa setempat.


Penanggungjawab FKMDL, Dediansyah S kepada media ini menegaskan, pihaknya tidak sama sekali menolak event tersebut, hanya saja mereka menuntut hak sosial sebagai warga setempat. 


"Kali ini, kami akan memboikot agenda event pacuan kuda karena tidak ada manfaat untuk masyarakat Desa Lepadi secara sosial," tegas Dedi pada Senin (22/4/2024) sore. 


"Kami ingin, tokoh tua, muda dianggap ada dan dihargai dengan bentuk kontribusi nyata serta dilibatkan dalam unsur kepanitian setiap perhelatan event itu berlangsung," sambung Dedi dengan nada tegas.


Lebih jauh, Dedi juga tidak mempersoalkan tender dari fasilitas pacuan kuda yang diserahkan kepada siapapun yang berhak menurut panitia event. Namun mereka juga ingin diperhatikan dalam bentuk kontribusi.


"Sebagai bentuk penghargaan atas tanah kelahiran kami, minimal ada kontribusi dalam rangka untuk kepentingan masyarakat Lepadi, apalagi event sudah puluhan tahun diadakan," tandas Dedi. 


Hampir senada disampaikan salah seorang tokoh pemuda setempat yakni Saiful M. Taher, S.Pd. Ia juga menegaskan bahwa, kurun waktu puluhan tahun mereka tidak pernah bersuara tentang permasalahan itu. Mulai sekarang tokoh pemuda setempat bakal mengambil sikap. 


"Jangan menganggap selama event itu berlangsung kami diam karena tidak tahu apa-apa, baik soal anggaran maupun kewenangan, jangan seenak dan semau-maunya event itu dilaksanakan tanpa memperhatikan dampak sosial dan lingkungan terjadi di desa kelahiran kami," tegas Ipoel. 


Menurut dia, event pacuan kuda silahkan dilaksanakan apabila mampu menunjukan kontribusi positif bagi masyarakat Lepadi secara menyeluruh, bukan hanya segelintir manusia yang memiliki kepentingan dan kedekatan saja.


"Para pelaku UMKM Desa Lepadi selalu mengeluh bahwa setiap even itu digelar selalu ditempatkan pada titik yang tidak strategis, baik dalam arena maupun di luar arena," keluhnya. 


"Hal itu, karena diduga panitia selalu memperioritaskan warung orang di luar Desa Lepadi dengan mengandalkan kepentingan dan kedekatan," lanjut Ipoel dengan nada sedikit kecewa. 


Beberapa hal itu, Ipoel menambahkan, menjadi pertimbangan mereka dan menyimpulkan bahwa event itu sebenarnya tidak ada gunanya diadakan di Desa Lepadi.


"Event itu, kami beranggapan tidak memberikan efek langsung secara merata melainkan individu dan kelompok kepentingan, dan sebagai anak yang terlahir di tanah ini, wajib kami stresing lewat suara dan gerakan," isyarat Ipoel dengan tegas. 


Berikut pernyataan sikap FKMDL dan tokoh pemuda Desa Lepadi ditujukkan kepada Persatuan Olahraga Pacuan Kuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Kabupaten Dompu


Pertama, Pordasi Kabupaten Dompu wajib memperjelas PAD Desa yang akan direalisasikan ke setiap mesjid dan kegiatan sosial kepemudaan desa Lepadi.

Kedua, Pordasi Kabupaten Dompu wajib melibatkan dalam unsur kepanitian dari perwakilan tokoh Desa Lepadi, minimal satu orang perdusun Desa Lepadi.

Ketiga, Pordasi Kabupaten Dompu wajib memperioritaskan UMKM Desa Lepadi sebelum memberikan izin Lapak orang di luar Desa Lepadi.

Keempat, Pordasi Kabupaten Dompu wajib membaskan biaya pendaftaran pecinta kuda warga asli Desa Lepadi. [ZK-01]

SepekanMore