Top Menu

Ketinggalan Bus dalam Kapal

Ditinggal dalam Kapal, Prof. Doktor Sutarto Kecewa dan Warning Sopir dan Kernet Dunia Mas

Zona Kasus
, Januari 12, 2024 WAT
Last Updated 2024-01-13T03:57:28Z
Prof. Doktor Sutarto, M.Pd dan pemilik perahu saat menyebrang keluar dari kapal menuju pelabuhan kayangan. Dok. Poris. Zonakasus.com.


Dompu, Zonakasus.com - Profesor Doktor, Sutarto, M.Pd memberikan warning atau peringatan keras kepada sopir dan kernet Bus Dunia Mas yang rutenya Bima - Dompu - Mataram. 


Pasalnya, Profesor muda ini ditinggal seorang diri di dalam kapal oleh Bis Dunia Mas bernomor 15 ketika keluar di pelabuhan Kayangan Lombok Timur pada Sabtu (13/1/2024) pagi. 


Sebelumnya, Profesor Doktor Sutarto berangkat dari Dompu menuju Mataram guna menghadiri acara pengukuhan guru besar yang merupakan temannya dari Undikma. 


Namun saat penyebrangan dari pelabuhan Tano - Sumbawa menuju Kayangan Lombok Timur, Sutarto ketiduran dan ketika terbangun, kapal yang ditumpanginya sudah berasa dalam posisi memarkir di tengah laut. 


"Saya sangat kecewa terhadap SOP (Standar Operasional Prosedur) Dunia Mas ini, seharusnya, sopir atau kondektur, sebelum kapal sandar, harus kros cek terlebih dahulu para penumpanya," kesal Sutarto saat dihubungi via telpon seluler. 


"Kalau masih ada penumpang yang masih kurang, bisa koordinasi dengan pihak kapal. Apalagi mencari saya dalam kapal itu bukan seperti mencari jarum di dalam lautan," sambung Profesor Sutarto dengan nada kesal.


Ketika terbangun dari tidurnya, Sutarto  terkejut dan melihat kapal sudah parkir sehingga meminta bantuan ke Anak Buah Kapal (ABK) untuk menghubungi perahu di luar.


Namun, satupun, nomor pemilik perahu tidak ada yang aktif. Beruntung, ada perahu nelayan yang lewat sehingga dimintai bantuan untuk mengantar keluar Sutarto ke Pelabuhan Kayangan. 


"Dari pelabuhan kayangan, saya menggunakan ojek sampai ke Parare Lombok Timur, dari Parare, saya menggunakan angkutan umum sampai kopang, di situ saya menelpon seorang teman dari Mataram untuk menjemput," ceritanya lagi. 


Sutarto memberikan peringatan baik kepada Sopir dan Kondektur maupun management Dunia Mas agar kejadian seperti itu tidak lagi terjadi lebih-lebih ke penumpang lain, cukup dia sendiri yang mengalaminya. 


"Saya tidak ingin kejadian ini terulang kembali, apalagi dialami oleh penumpang yang tidak punya uang sama sekali untuk sampai ke tujuan, akhirnya mereka nyasar, siapa yang mau bertanggungjawab, cukup saya saja yang mengalami hal ini," warning keras Prof. Sutarto. 


Sementara, barang-barang miliknya yang tersimpan di dalam Bus Dunia Mas, Sutarto menghubungi keluarganya di Mataram untuk mengambilnya dan keadaan aman dan tidak kurang suatu apapun. 


"Barang tas ransel dan Alhamdulillah ada ponaan yang nunggu, sehingga barangnya aman," pungkas Prof. Doktor Sutarto. 


Atas kejadian yang menimpanya, Sutarto mengisyaratkan dengan tegas bakal menempuh jalur hukum, dan pihaknya sudah koordinasi dengan Penasehat Hukum (PH). 


"Terkait masalah ini, saya sudah konsultasi dengan PH saya, Abdul Muin, S.H, terkait bagaimana proses hukum lanjutannya," isyarat Prof. Doktor Sutarto dengan tegas. 


Hingga berita ini dipublis, pihak Manager Dunia Mas masih dalam upaya dimintai keterangan untuk menanggapi terkait peresoalan yang dialami Prof. Doktor Sutarto. [ZK-01]

SepekanMore