Tengah, salah satu Tim penilai CSA dari Dinas LHK Provinsi NTB, Isnalaili Rahma. Dok. Zonakasus.com. |
Dompu, Zonakasus.com - Tim penilai Calon Sekolah Adiwiyata (CSA) Tingkat Provinsi NTB turun melakukan penilaian di SD Negeri 2 Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu pada Senin (4/12/2023) pagi.
Salah satu anggota Tim Penilai Adiwiyata dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi NTB, Isnalaili Rahma menjelaskan, SDN 2 Dompu tahun ini salah satu sekolah yang masuk pada sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi NTB.
"Untuk tahun ini, satu sekolah yang diusulkan, jadi sekolah ini adalah sekolah pertama yang dinilai pada tingkat provinsi, sebelumnya belum pernah ikut, mudah-mudahan ini menjadi tolak ukur sekolah-sekolah lain untuk penilaian di tingkat provinsi selanjutnya," jelas Isnalaili.
Menurut wanita pada bidang Analis Konservasi Air dan Lingkungan Hidup DLHK Provinsi ini, bahwa tahun ini ada sembilan sekolah yang terdaftar sebagai Calon Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi.
Kesembilan sekolah yang dimaksud diantaranya SDN 2 Dompu, kemudian Tiga Sekolah di Kabupaten Sumbawa Besar dan Lima Sekolah di Kabupaten Sumbawa Barat.
"Jadi kesembilan sekolah ini, kalau memenuhi syarat, sesuai 29 kriteria bisa masuk menjadi penerima penghargaan Adiwiyata Provinsi," paparnya
Isnalaili menguraikan, ada enam aspek prilaku ramah lingkungan hidup yang menjadi prioritas antara lain, aspek kebersihan fungsi sanitasi dan draenase, penanaman pohon dan pemeliharaan, konservasi air, konservasi energi, dan pengelolaan sampah dengan inovasi.
"Ada enam aspek yang harus diterapkan dalam lingkungan sekolah Adiwiyata ini, jadi tidak hanya sekedar memberikan apresiasi kepada sekolah tetapi semua peserta didik termasuk seluruh warga sekolah baik guru tenaga TU, ibu-ibu kantin pokoknya semuanya harus ikut terlibat," urainya.
Lebih jauh, Isnalaili menerangkan, hadirnya Adiwiyata untuk merubah pola pikir baik peserta didik maupun seluruh warga sekolah, juga bisa berprilaku yang tepat bagaimana mengelola lingkungan hidup yang baik dan benar.
Jika sudah terbiasa merubah sikap dalam menjaga lingkungan di sekolah tentu akan berpengaruh di luar sekolah atau dalam kehidupan sehari-hari pada lingkungan masyarakat.
"Makanya di dalam kegiatan ini bukan hanya yang ada dalam sekolah yang terlibat tetapi semua pihak harus terlibat baik warga sekolah, Pemerintah Kecamatan maupun Pemerintah Lurah Orang Tua Wali maupun Komite Sekolah," terang dia lagi.
Diakhir penyampaiannya, wanita yang terlihat sedikit humoris ini menghimbau kepada seluruh komponen agar terus menjadi yang terbaik dan terus berusaha untuk mewujudkan lingkungan hidup yang bersih dan jauh dari penyakit tanpa mengharapkan apapun dan penghargaan itu bagian dari bonus.
Mengelola lingkungan kehidupan itu, Isnalaili menambahkan, bukan hanya tugas pemerintah saja tetapi tugas dari seluruh pihak mulai dari anak-anak hingga yang dewasa yang masih menginjakkan kaki di atas bumi ini.
"Jangan pernah menyerah, karena semua usaha kita, bukan untuk mendapatkan penghargaan sebenarnya jadi kita niatkan untuk ibadah agar generasi kita kedepannya bisa maju," imbuhnya.
"Dan bagaimana anak-anak didik kita bisa berpikir bagaimana mengelola lingkungan hidupn dangan baik dan bisa memberikan pengaruh kepada orang tuanya dan masyarakat di luar sana," sambung Isnalaili. [ZK-01]